My 2 Years Amazing Journey

Menyusui bisa dibilang merupakan perjalanan hidup gue yang paling menakjubkan.
Kenapa?

Pertama, karena gue melahirkan secara operasi.

Yah, kata orang-orang kan kalau belum melahirkan secara normal, berarti belum sah sebagai ibu *lah, gue apa dong?*. Gue sih, nggak peduli dengan anggapan ini. Menurut gue, melahirkan dengan cara apapun, tetap aja nggak semudah bersin terus anaknya keluar, kan?

Memang, penjelasannya tentu akan berbeda dengan anak-anak yang lahir seccara vaginal. Kemaren waktu lagi tidur-tiduran di kamar, Langit pegang-pegang perut gue, terus nanya, "waktu dede bayi, aku ada di perut ibu, ya?", terus pertanyaan ini lanjut dengan, "aku keluarnya dari mana?".
Akhirnya gue kasih unjuk bekas operasi (yang sekarang sudah hampir memudar- yaiyness to the technology), "lewat sini, karena kamu nggak mau turun, jadi nggak bisa keluar lewat vagina".

Kedua, menyusui satu-satunya hal yang bisa gue lakukan sebagai ibunya.

Di awal menyusui, gue sering dapat cerita mengenai menyusui itu lebih sulit daripada melahirkan. Nah, secara gue diberikan kemudahan (kalau mau dibilang melahirkan lewat operasi itu mudah, ya) saat melahirkan, maka gue agak deg-degan saat menyusui. Alhamdulillah, semua deg--degan itu tak berarti.

Bukan juga ASI gue langsung ngucur pas abis melahirkan, ya. ASI gue baru keluar hari Minggu, padahal gue operasi Jumat sore. Omongan keluarga serta tetamu yang datang mah, udah bikin kuping gue sakit. Apalagi Langit nangisnya kuenceng banget (dan masih kuenceng hingga saat ini, hihi).

"Kasihan, kamu lapar ya, makanya nangis melulu"
"Kalo ASI-nya belum keluar Langit dikasih apaan dong?"
"Pake susu X aja, si A pake itu kok,  baik-baik aja"
dst dsb

Minggu pagi, Langit kuning dokter anak datang ngasih tau ini pas gue lagi sendirian. Igun lagi pulang untuk ambil aneka sesayuran katuk di rumah emak. Mewek dah eike. Akhirnya gue tandatangan pernyataan bahwa gue mengizinkan anak gue dikasih susu formula.

Setelah itu, langsung badan gue panas dingin. Kata Mira @uberfunk, yang udah lebih dulu melahirkan Mahesh, itu salah satu tanda ASI gue mau keluar. Akhirnya gue coba pinjem breastpump RS dan voila! Keluar bok, ga sampe 15 ml, tapi gue langsung lari (jalan tertatih-tatih, pan eike abis operasi) ke Perina (ruang dimana Langit disinar) sambil bawa botolnya dan minta suster bantuin gue mau nyusuin. Ahamdulillah!

Sejak itu, ASI gue lancar. Drama paling terjadi kejar-kejaran stok ASIP pas mau kerja, ASI tumpah atau botolnya pecah karena penyimpanan yang nggak bener, gitu-gitu aja deh! Jus pare? Ah itu mah, nggak ada apa-apanya :p

Beberapa bulan menjelang Langit 2 tahun, gue udah mulai hipnosis dia bahwa menyusu hanya untuk bayi, Langit kan udah besar :D Sebulan menjelang 2 tahun, gue udah mulai hilang akal, karena Langit terus menyusu.

Kenapa gue harus mengakhiri proses menyusui ini sesegera mungkin?

Satu-satunya hal adalah karena cidera pundak kanan gue yang semakin parah. Cidera ini dikarenakan semenjak kerja, gue menyusui Langit sambil tiduran miring. Dan gue selalu miring ke kanan. Hampir 2 tahun miring ke kanan, mengakibatkan pundak gue kaya ada yang bergeser gitu. Sakiiiit banget!
Hal ini mengakibatkan gue sering marah-marah kalo Langit mulai minta nyusu atau kebangun tengah malam untuk nyusu. Oh iya, perlu tau, ya, Langit itu susah banget tidurnya!

Akhirnya gue menggunakan cara yang seharusnya nggak gue lakukan  untuk menghentikan Langit menyusu. Pake tensoplas. Cuma 1 hari, Langit nggak mau menyusu. Setelahnya, pake sistem gendong, baca buku, nyanyi-nyanyi dan oh iya, gendong sambil naik turun tangga sampai dia tidur.

Setelah nggak menyusu, antara lega tapi juga nyess gitu hati gue. Apalagi membaca sharing Hani di Mommies Daily yang menyusui sampai Jehan usia 3 tahun, diam-diam gue suka ngebatin "kenapa sih, gue nggak segitu sabarnya menghadapi keinginan Langit menyusu?". Hiks.

Merasa bersalah? Tentu.

But in my defense, gue alhamdulillah sudah melakukan yang direkomendasikan baik segi kesehatan atau agama, yaitu menyusui setidaknya sampai usia 2 tahun.

Keberhasilan gue menyusui ini, menurut gue satu prestasi gue sebagai perempuan yang iksis *halah*. Yah, abisnya, masak nggak bisa, melahirkan pake operasi, apa lagi yang gue banggain *lebay*.

Menyusui bukan hanya proses memberikan makanan untuk bayi. Tapi menyusui membuat diri gue lebih baik, bisa bikin gue bisa memilih mana yang lebih penting (nongkrong sama teman-teman atau segera pulang karena ASIP yang terbatas), hidup lebih sehat (babay merokok, selamat datang aneka sayuran), disiplin (kalau nggak merah ASI lebih dari 2 jam, selain payudara penuh, bahaya juga kalo sampai clogged), berbagi (konsep eating for two, sebenernya nggak bener juga, tapi untuk gue yang doyan makan, bisa jadi pembenaran banget :)) ), dst dsb.


Makanya lewat berbagai media yang bisa gue manfaatkan, seperti Mommies Daily baik website ataupun twitter, akun twitter pribadi serta blog pribadi, untuk menyebarkan tentang ASI. Sutralah ya, kalau masalah keunggulan ASI endesbre-endesbre, semua orang sudah pada tau. Yang mau gue tekankan adalah, bahwa menyusui itu sangat pantas untuk diperjuangkan.

Breastfeeding is worth fighting for. Really.



nenglita

Aquarian, Realistic Mom, Random, Quick Thinker, a Shoulder to Cry On, Independent, Certified Ojek Consumer, Forever Skincare Newbie.

7 comments:

  1. couldn't agree more.. breastfeeding is worth fighting for :) baru bulan kemaren after keyla 2thn lbh 4-5 hari, proses menyapih dimulai..alhamdulillah ga pake tensoplast hihi..tapi dg rewel yg lumayan bikin stress juga..dan di awal setelah lahiran juga smpet kena sufor krg dari seminggu..tapi abis itu alhamdulillah bisa asi..so, i considered it is an achievement too :) hidup asi!! :D

    ReplyDelete
  2. Hebat Keyla! Ikutan Breastfeeding Blog Competition yuk, mak: http://t.co/A307QRwi

    ReplyDelete
  3. makasih tante litaa... huaa ga punyaa blooggg..hehehehe..

    ReplyDelete
  4. eh baru baca, bisa di notes facebook juga yaaa...sipsip..pengen ikutan aaahhh :)

    ReplyDelete
  5. selalu mau mewek klo denger atau baca pengalaman ttg menyusui.. menyusui itu menyenangkan dan mengesankan :')

    ahhh jadi kangen pengen nyusuin lagi..

    ReplyDelete